Penerapan Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Bangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nagekeo
DOI:
https://doi.org/10.37478/teknosiar.v19i1.5472Abstract
Perubahan iklim global dan krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan telah mendorong berbagai sektor untuk mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan, termasuk sektor konstruksi dan arsitektur. Bangunan merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap emisi karbon dunia, dengan mengkonsumsi sekitar 40% dari total energi global dan menghasilkan sekitar 30% emisi gas rumah kaca. Sebagai respons terhadap masalah ini, konsep arsitektur hijau (green architecture) telah berkembang sebagai paradigma yang menekankan desain bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan memberikan kenyamanan optimal bagi penggunanya. Penelitian ini membahas tentang desain Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagekeo dengan menerapkan konsep arsitektur hijau. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan kantor pemerintahan yang tidak hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan, hemat energi, dan mencerminkan identitas lokal Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literatur review yang sistematis. Pendekatan kualitatif dipilih untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang desain bangunan pemerintahan di Kabupaten Nagekeo dan potensi penerapan konsep arsitektur hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep arsitektur hijau dengan memperhatikan aspek orientasi bangunan, penghawaan alami, pencahayaan alami, penggunaan material lokal, manajemen air, dan integrasi lanskap dapat menghasilkan desain kantor yang berkelanjutan dan responsif terhadap konteks iklim tropis Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perancangan bangunan pemerintahan di Kabupaten Nagekeo dan kawasan beriklim tropis lainnya.
Downloads
Keywords:
Arsitektur Hijau, Kantor Pemerintahan, Kabupaten Nagekeo, Bangunan Berkelanjutan, Iklim TropisReferences
BAPPEDA Kabupaten Nagekeo. (2021). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo 2021-2041. Nagekeo: Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
BMKG Nagekeo. (2023). Profil Iklim Kabupaten Nagekeo. Nagekeo: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Brenda, V., & Robert, V. (1991). Green Architecture: Design for an Energy-Conscious Future. London: Thames and Hudson.
Budihardjo, E. (2016). Arsitektur dan Kota Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: Alumni.
Demu, F. (2020). Evaluasi Performa Termal Bangunan Kantor Pemerintahan di Kabupaten Nagekeo. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, 5(2), 78-92.
Hendarsyah, R. (2019). Efisiensi Energi pada Bangunan Pemerintahan dengan Pendekatan Double Skin Façade. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 8(3), 157-168.
Karyono, T. H. (2010). Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Lakawa, A. R., & Malasan, L. (2022). Adaptasi desain bangunan kantor terhadap iklim tropis kering di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, 15(2), 78-93.
PDAM Kabupaten Nagekeo. (2022). Laporan Konsumsi Air Bangunan Pemerintahan Kabupaten Nagekeo. Nagekeo: Perusahaan Daerah Air Minum.
Peraturan Menteri PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Prawibawa, P., Nugroho, A. M., & Antariksa. (2016). Kajian Konsep Green Architecture pada Bangunan Perkantoran di Kawasan Tropis. RUAS, 14(2), 43-52.
Prawira, A. (2022). Penerapan Building Energy Management System pada Bangunan Pemerintah: Studi Kasus di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Teknologi Bangunan, 7(1), 32-45.
Prianto, E., & Dwiyanto, A. (2021). Implementasi konsep arsitektur hijau pada bangunan pemerintah: Studi kasus di Kota Semarang. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 10(1), 45-59.
Purwanto, E. (2018). Evaluasi Desain Bangunan Pemerintahan di Kabupaten Nagekeo. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 12(1), 23-35.
Runtunuwu, S. (2022). Analisis Orientasi Bangunan dan Dampaknya terhadap Performa Termal Bangunan Perkantoran di Nagekeo. Jurnal Arsitektur Tropis, 10(2), 67-81.
Sari, A. A., & Nugroho, A. M. (2023). Evaluasi bangunan kantor dinas di kawasan Indonesia Timur berdasarkan kriteria greenship. DIMENSI: Journal of Architecture and Built Environment, 50(1), 27-36.
Seo, A. (2021). Optimasi Pencahayaan Alami pada Bangunan Perkantoran di Iklim Tropis: Studi Kasus Bangunan Pemerintahan di NTT. DIMENSI, 48(1), 45-56.
Sua, A. (2019). Pola Permukiman Tradisional Nagekeo dan Aplikasinya pada Arsitektur Kontemporer. Jurnal Arsitektur Nusantara, 6(2), 102-115.
Tola, R. (2020). Material Lokal dalam Arsitektur Berkelanjutan: Studi Kasus Bangunan di Kabupaten Nagekeo. EMARA: Indonesian Journal of Architecture, 6(2), 85-96.
Watu, N. (2017). Arsitektur Tradisional Nagekeo: Bentuk, Makna, dan Pelestarian. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Widiastuti, R., Caesarendra, W., & Prianto, E. (2020). Evaluasi performa termal bangunan perkantoran hijau di Surabaya. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 12(3), 210-225.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Irenius Ceme Wula, Petrus Jhon Alfred Depa Dede & Alfons Mbuu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.