TEKNOSIAR http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR <p><strong>TEKNOSIAR</strong> merupakan media publikasi yang diterbitkan dua kali setahun (bulan April dan Oktober) oleh Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Arsitektur Fakultas Sains &amp; Teknologi Universitas Flores. Tujuannya adalah sebagai wadah komunikasi ilmiah dan juga menyebarluaskan hasil penelitian, studi literature, dana atau berupa hasil rancang bangun, hasil kajian, studi kasus dan pemodelan dalam bidang kerekayasaan dan manajemen rekayasa dengan ruang lingkup: teknik sipil (struktur, transportasi, pengembangan sumber daya Air, geoteknik, dan manajemen konstruksi/proyek), Arsitektur (Teori, sejarah dan desain arsitektur; Ilmu dan teknologi arsitektur; Arsitektur pariwisata, Arsitektur kota dan perancangan kota; Arsitektur rumah dan perumahan; Desain interior dan eksterior; Arsitektur budaya flores).</p> Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi Universitas Flores en-US TEKNOSIAR 1907-5197 Penggunaan Pendekatan Arsitek Hijau Dalam Perancangan Apartemen di Kabupaten Ende http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5440 <p>Di Kabupaten Ende kebutuhan tempat tinggal terbilang tinggi, banyak masyarakat yang belum memiliki rumah, banyak rumah yang belum layak huni dan terbatasnya lahan. Oleh karena itu perlu adanya alternatif tempat tinggal berupa apartemen. Apartemen memiliki peran yang penting dalam menunjang kebutuhan tempat tinggal. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan dan perencanaan ini adalah 1). Menggunakan data primer dan sekunder; 2). Metode analisa yang membahas kedalam dua analisa yaitu analisa makro(kawasan) dan mikro(tapak perancangan) yang berisikan beberapa data antara lain analisa topografi, analisa pencapaian, analisa entrance dan exit, analisa klimatologi. 3). Metode perancangan memaparkan ide perancangan dan konsep desain yaitu konsep arsitektur hijau. Perancangan apartemen dengan pendekatan arsitektur hijau ini lebih memfokuskan pada bahan dan material yang didapat pada sekitar Kabupaten Ende. Adapun fasilitas utama berupa bangunan apartemen (berbagai tipe kamar), bangunan pengelola sampai fasilitas penunjang berupa GYM, minimarket, restoran, ruang outdoor dan parkiran.</p> Anita Nensia Dimu Dian Fitriawati Mochdar Fabiola T. A. Kerong Copyright (c) 2025 nita Nensia Dimu , Dian Fitriawati Mochdar , Fabiola T.A. Kerong https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-29 2025-04-29 19 1 1 15 10.37478/teknosiar.v19i1.5440 Analisis Kritis Terhadap Klaim Pembangkit Energi Piramida Mesir: Tinjauan Sistematis Terhadap Bukti Desain Material Dan Arsitektur http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5551 Andreas Luis Mansuetus Gare Valentinus Tan Ireneus Kota Copyright (c) 2025 Andreas Luis, Mansuetus Gare, Ireneus Kota https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-28 2025-04-28 19 1 16 25 10.37478/teknosiar.v19i1.5551 Analisis Pengaruh Bentuk Penampang Balok Baja Terhadap Kapasitas Beban Maksimum Pada Struktur Bangunan http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5604 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bentuk penampang balok baja terhadap kapasitas beban maksimum pada struktur bangunan melalui studi pustaka sistematis dari empat penelitian terdahulu. Metode yang digunakan adalah analisis komparatif terhadap hasil penelitian terkait, dengan fokus pada empat tipe penampang utama: <em>IWF, Box</em>, <em>Channel, dan T-section</em>. Parameter yang dianalisis meliputi kapasitas beban maksimum, efisiensi penggunaan material, dan mode kegagalan struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil IWF memiliki kapasitas beban maksimum tertinggi (285.6 kN) dengan efisiensi penggunaan material mencapai 100%, diikuti oleh profil <em>Box</em> (255.6 kN, 89.5%), <em>Channel </em>(188.4 kN, 66%), dan <em>T-section</em> (148.8 kN, 52.1%). Analisis mode kegagalan mengidentifikasi karakteristik spesifik untuk setiap penampang, dimana IWF cenderung mengalami tekuk lateral, Box dominan mengalami tekuk lokal, sementara <em>Channel dan T-section</em> rentan terhadap torsi dan torsi-lentur. Inovasi dalam bentuk penampang hibrid menunjukkan potensi peningkatan kapasitas hingga 22% dibanding penampang konvensional. Validasi hasil menunjukkan deviasi maksimum 3.08% terhadap perhitungan teoritis dan berada dalam rentang yang diijinkan oleh standar AISC 360-16. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman komprehensif tentang hubungan antara geometri penampang dan kapasitas struktur, serta menyediakan rekomendasi praktis untuk pemilihan bentuk penampang optimal dalam aplikasi struktural.</p> Fransiskus Xaverius Ndale Alfridus Gado Copyright (c) 2025 Fransiskus Xaverius Ndale & Alfridus Gado https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-28 2025-04-28 19 1 26 36 10.37478/teknosiar.v19i1.5604 Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Dalam Perancangan Pembangunan Villa Resort Pada Kawasan Wisata Danau Rana Mese Desa Golo Loni Manggarai Timur http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5600 <p>Danau Rana Mese adalah salah satu danau terbesar di Indonesia, khususnya Indonesia bagian Timur, kawasan ini menjadi objek wisata alam yang memiliki potensi besar namun pengembanganya belum sepenuhya menjadi objek wisata yang luar biasa, ini disebabkan karena belum adanya fasilitas-fasilitas penunjang seperti penginapan dan Danau Rana Mese adalah kawasan hutan lindung, sehingga dalam pembangunanya harus mempertimbangkan ekosistem yang ada didalamnya.. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan dengan wawancara langsung dengan responden untuk memberikan penilaian terhadap keindahan potensi wisata dan untuk memberikan penilaian terhadap fasilitas – fasilitas yang ada sebelumnya di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas yang ada di Danau Rana Mese belum sepenuhnya lengkap. Oleh karena itu, perancangan fasilitas penginapan berupa Villa Resort di objek wisata Danau Rana Mese ini menerapkan tema Arsitektur Berkelanjutan yaitu merancang bangunan tidak permanen dengan menggunakan bahan alam, sehingga fasilitas yang dibangun seperti: tempat penginapan dan kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang misalnya cafetaria, laundry, gudang, wc umum dan gajebo terkesan menyatu dengan alam. Selain itu, penerapan tema Arsitektur Berkelanjutan pada Site yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan lahan serta tidak merubah bentuk dan vegetasi yang sebelumnya ada pada Site.</p> Aventus Segar Alfons Mbuu Dian Fitriawati Mochdar Copyright (c) 2025 Aventus Segar , Alfons Mbuu, Dian Fitriawati Mochdar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-28 2025-04-28 19 1 37 48 10.37478/teknosiar.v19i1.5600 Analisis Kenyamanan Termal Dan Dampaknya Pada Stres Kerja Guru Di Wilayah Tropis Kering Kabupaten Sikka http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5624 <p><em>T</em><em>ingkat stres kerja guru lebih tinggi dibandingkan profesi lain berdasarkan penelitian RAND Corporation. Stres kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perilaku siswa, perubahan kurikulum, teknologi, dan kondisi fisik lingkungan sekolah. Sekolah sebagai tempat kerja guru rentan menimbulkan kelelahan yang memicu stres, terutama di wilayah beriklim tropis kering seperti Kabupaten Sikka yang memiliki curah hujan rendah dan vegetasi terbatas.</em><em>&nbsp;</em><em>Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh stres kerja terhadap kinerja guru dalam konteks kenyamanan termal bangunan sekolah menggunakan metode Predicted Mean Vote (PMV). Variabel pengukuran meliputi suhu udara, kelembaban, kecepatan angin,</em><em>&nbsp;</em><em>serta aktivitas dan pakaian guru. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan sampel jenuh 28 guru di SMP Katolik Yapenthom 1 Maumere. Data dikumpulkan melalui wawancara lapangan, pemasangan alat ukur kenyamanan termal, dan kuesioner.</em><em>&nbsp;</em><em>Hasil menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja guru melalui gangguan konsentrasi dan motivasi. </em><em>Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor pada bangunan yakni dari sisi orientasi bangunan, arah hadap bukaan maupun ketiadaannya shading device pada gedung kelas sehingga berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan suhu dan kelembaban udara yang terjadi di dalam kelas. </em></p> Cornelia Hildegardis Martina Rudolfa Da Mendez Copyright (c) 2025 Cornelia Hildegardis & Martina Rudolfa da Mendez https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-28 2025-04-28 19 1 49 55 10.37478/teknosiar.v19i1.5624 Penerapan Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Bangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nagekeo http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/TEKNOSIAR/article/view/5472 <p><em>Perubahan iklim global dan krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan telah mendorong berbagai sektor untuk mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan, termasuk sektor konstruksi dan arsitektur. Bangunan merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap emisi karbon dunia, dengan mengkonsumsi sekitar 40% dari total energi global dan menghasilkan sekitar 30% emisi gas rumah kaca. Sebagai respons terhadap masalah ini, konsep arsitektur hijau (green architecture) telah berkembang sebagai paradigma yang menekankan desain bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan memberikan kenyamanan optimal bagi penggunanya.</em> <em>Penelitian ini membahas tentang desain Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagekeo dengan menerapkan konsep arsitektur hijau. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan kantor pemerintahan yang tidak hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan, hemat energi, dan mencerminkan identitas lokal Kabupaten Nagekeo.</em> <em>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literatur review yang sistematis. Pendekatan kualitatif dipilih untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang desain bangunan pemerintahan di Kabupaten Nagekeo dan potensi penerapan konsep arsitektur hijau.</em> <em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep arsitektur hijau dengan memperhatikan aspek orientasi bangunan, penghawaan alami, pencahayaan alami, penggunaan material lokal, manajemen air, dan integrasi lanskap dapat menghasilkan desain kantor yang berkelanjutan dan responsif terhadap konteks iklim tropis Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perancangan bangunan pemerintahan di Kabupaten Nagekeo dan kawasan beriklim tropis lainnya.</em></p> Irenius Ceme Wula Petrus Jhon Alfred Depa Dede Alfons Mbuu Copyright (c) 2025 Irenius Ceme Wula, Petrus Jhon Alfred Depa Dede & Alfons Mbuu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/?ref=chooser-v1 2025-04-28 2025-04-28 19 1 56 65 10.37478/teknosiar.v19i1.5472