IMPLEMENTASI METODE SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL

Authors

  • Fatma Wati Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v5i1.1354

Abstract

Secara faktual ada banyak polemik, perbedaan, dan pertentangan gagasan atas fakta sejarah yang memungkinkan bangsa Indonesia sampai ke gerbang kemerdekaan. Oleh karena itu, pembelajaran sejarah di sekolah dapat menjadi instrumen intelektual yang sangat strategis. Betapapun demikian, pada level praksis tantangan yang paling rumit saat ini dan ke depannya adalah apakah kita mampu memperbaiki segala persoalan yang terjadi selama ini dalam pembelajaran sejarah. Berpijak pada pertanyaan hipotetis itulah, maka guru sejarah juga harus mampu “meracik” pelajaran sejarah menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Misalnya mengadaptasi materi sejarah lokal ke dalam pembelajaran sejarah di sekolah agar mampu mendorong peserta didik dekat dengan kenyataan dan tidak melupakan sejarah lokal. Membangun pemahaman siswa tentang sejarah lokal melalui metode Scaffolding dapat mengembangkan wawasan sejarah lokal yang dimilikinya secara optimal. Sejarah lokal dapat berfungsi sebagai salah satu sumber sejarah nasional yang perlu dieksplorasi secara saintifik. Analoginya, sejarah lokal dapat menjadi mata air sumur yang tak kunjung kering di musim kemarau yang mempresentasikan nilai-nilai kebijaksanaan bagi perwujudan cita-cita bangsa. Sejarah lokal dapat memperkaya materi pelajaran sejarah dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar sejarah. Tulisan ini mencoba menguraikan bagaimana implementasi dari metode Scaffolding dalam pembelajaran sejarah lokal di sekolah.

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Scaffolding, Sejarah Lokal, Pembelajaran Sejarah

References

Adinegara, (2010). Vygotskian Perspektive: Proses Scaffol-ding untuk mencapai Zone of Proximal Development (ZPD). http://blog.Unnes.ac.id/adinegara

Anita, Lie. (2007). Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo

Aman. (2011). Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:Ombak

Dahm, Berhard. (1987). Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan. LP3ES. Jakarta: PT. Pertja

Gasong, D. (2007). Model Pembelajaran Konstrukstifistik sebagai alternatif mengatasi

masalah pembelajaran. Http://www. gerejatoraja.com

Iskandar, (2009), Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada.

U. Isabella. (2007). Scaffolding pada Program Pendidikan Anak Usia Dini.

http://pusatpengkajiandanpendidikan (P4) BPK Penabur Jakarta

Kalina, C.J & Powel, K. (2009). Cognitive and Social Construktivism: Developing Tools for

an Effective Class. Education, 130(2), 241-250. Florida Atlantik University Press

Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah Teaching of History. Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia

Sartono Kartodirdjo. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:

PT. Dian Rakyat

Taufik Abdullah. (2010). Sejarah Lokal di Indonesia. Jokjakarta: Gadjah Mada University

Press

Tim Nusa Indah. (2006). Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara.

Ende: Penerbit Nusa Indah

Nur, M & Wikandari, P.R. (2000). Pembelajaran Berpusat pada Siswa dan Pendekatan

Konstrukstivitas dalam Pengajaran. Surabaya: Unesa

Priyadi, Sugeng. (2005). Sejarah Lokal: Konsep, Metode dan Tantangannya. Jokjakarta: Ombak

Rifqi Fauzy. (2009). Konsep Vygotsky.http://rifqieyupss.blogspot.com

Subakti. (2010). Paradigma Pembelajaran Sejarah berbasis Konstruktivisme. Jurnal SPPS,

Vol.24, No.1, April 201

Downloads

Published

2024-03-20

How to Cite

Wati, F. . (2024). IMPLEMENTASI METODE SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 5(1), 67-81. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v5i1.1354