KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI EKSPERIMEN LABORATORIUM DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENERAPAN KONSEP SERTA KINERJA ILMIAH PESERTA DIDIK

Authors

  • Adrianus Nasar Universitas Flores

Abstract

Eksperimen laboratorium merupakan suatu pembelajaran yang unik dan harus manjadi bagian
integral dalam pembelajaran sains. Pembelajaran melalui eksperimen laboratorium ini merupakan
cara penyajian bahan pelajaran di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami
untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Eksperimen
laboratorium melibatkan peserta didik dalam inkuiri ilmiah yang menempatkan mereka pada posisi
mengajukan pertanyaan, mengajukan pemecahaannya, membuat prediksi, mengobservasi,
mengorganisasi data, dan menjelaskan pola.
Laboratorium sains merupakan pusat pembelajaran sains karena laboratorium sains dapat
memberikan banyak tujuan. Aktivitas-aktivitas seperti ini memberikan kepada peserta didik sikap
seperti yang dilakukan oleh ilmuwan dalam bekerja. Eksperimen laboratorium dapat membantu
peserta didik memahami lebih baik konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
Secara umum, eksperimen laboratorium dapat mengembangkan hasil-hasil seperti sikap
terhadap sains, sikap ilmiah, inkuiri ilmiah, pengembangan konsep, dan keterampilan teknis.
Suksesnya eksperimen laboratorium ini terletak pada kemampuan guru sains dalam menentukan
tujuan dari kerja laboratorium. Banyak siswa merasa senang dan memperoleh kesan menarik bagi
siswa untuk belajar.

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

ekperimen, inkuiri, konsep, sikap.

References

Carin, A.A & Sund, R.B. (1980). Teaching Modern Science. Ohio: A Bell & Howell Company.

Cascio, Wayne F. (1998). Applied Psychology in Human Resource Management. Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Collette, A.T. & Chiappetta, E. I. (1993). Science Instruction in the Middle and Secondary Schools. New York: Macmillan Publishing Company.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Gokhale A., Brauchle P., and Machina, K. (2009). Development and validation of a scale to measure attitudes toward science and technology. Journal of College Science Teaching.

Martin R., Sexton, C., Franklin, T. & Gerlovich, J. (2005). Teaching Science for All Children, Inquiry Methods for Constructing Undestanding. New Jersey: Pearson Education, Inc.

McComas, W. (2005). Laboratory Instruction in the Service of Science

Teaching and Learning. Journal of Science Teacher.

Morell, D. P. & Lederman, N. L. (1998). Students’ Attitudes Towards School and Classroom Science: Are They Independent Phenomena?

Journal of School Science and Matemathics.

Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Polacek, K. M. & Keeling, E. L. (2005). Easy ways to promote inquiry in a laboratory course. Journal of CollegeScience Teaching.

Trowbridge, L. W., Bybee, R. W., & Powell, J. C. (2000). Teaching Secondary School Science: Strategies for Developing Scientific Literacy. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Trianto. (2007). Pembelajaran Terpadu.Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Downloads

Published

2017-09-02

How to Cite

Adrianus Nasar. (2017). KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI EKSPERIMEN LABORATORIUM DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENERAPAN KONSEP SERTA KINERJA ILMIAH PESERTA DIDIK. OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1), 1-7. Retrieved from https://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/optika/article/view/122