PENGARUH DOSIS PUPUK MIKORIZA VESICULAR ARBUSKULAR TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr)

Authors

  • Julianus Jeksen Fakultas Pertanian Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/agr.v5i1.441

Abstract

This study aims at determining the influence of vesicular-arbuscular mycorrhiza dosage on soil chemical properties of soybean and its optimum dosage that can increase the soil available-P on crops of soybean. This research was conducted in Lokoboko village, Ndona Subdistrict of Ende regency. This study used  Randomized Block Design and a single-pattern factor consists of five treatments and four replications namely  M0 : 0 gr pot-1 or without mycorrhiza, M5: 5 gr pot-1 mycorrhiza, M10: 10 gr pot-1 mycorrhiza, M15: 15 gr pot-1 mycorrhiza and M20: 20 gr pot-1 mycorrhiza. The variables of this study are plant–absorption P (mg tan-1), soil–available P (mg kg-1), soil-organic C (%) and pH of soil. The results showed that the use of vesicular-arbuscular mycorrhiza fertilizer for crops of soybean could increase soil-available P in 56,26%, plant-absorption P  in 65%, pH of the soil in  6,06% and soil-organic C in 62,68 %. The use of vesicular-arbuscular mycorrhiza fertilizer on the dosage of 20 g has the better effectivity in increasing soil-available P in the soybean plant.

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Mycorrhiza, soybean, soil-available P

References

Anonimus. tt. Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Pertumbuhan dan Adaptasi Tanaman di Lahan Marginal. htt://www. Kamus ilmiah. com/ teknologi/ pupuk hayati-mikoriza-untuk pertumbuhan dan adaptasi tanaman di lahan marginal.

Atman. 2006. Pengelolaan Tanaman Kedelai di Lahan Kering Msasam.J.Ilmiah Tambua.

Beethlenfalvay, G.J., abd R. G. Linderman, (ed). 1992. Mycorrhizae in Sustainable Agric ultur. American Sociaty of Agronomi, Inc. Madison, Wisconsin, USA.

Dinas Pertanian Kabupaten Ende. 2007. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Kedelai.

Erniyani. K. 2010. Uji Efektivitas Strain Bradyrhizobium japonicum yang Diisolasi dari Beberapa Lokasi di Ende Terhadap Pembentukan Nodul dan Penambatan Nitrogen pada Tanaman Kedelai (Glucyne max l).

Imas, T., Ratna, S.H., agustin, W.G., Yadi, S. 1989. Mikrobiologi Tanah II. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

Gomez, K.A.,Gomez,A.A 2007. Prosedur statistic untuk penelitian pertanian. Edisi ke 2.Jakarta : Universitas Indonesia.

Hidajat, O. O. 1985. Morfologi Tanaman kedelai. Dalam: Somaatmadja,S, Ismunadji, M, Sumarno, Syam, M, manurung, S. O., Yuswadi Editor. Kedelai Bogor: Pusat penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Marwoto, Suharsono. 2008. Strategi dan Komponen Teknologi Pengendalian Ulat GrayakSpodoftera Litura Fabricius pada Tanaman Kedelai. J. Litbang Pertanian.

Niswati, A., S. G. Nugroho, M. Utomo, dan Suryadi. 1996. Pemanfaatan vesikula arbuskula untuk mengatasi pertumbuhan tanaman jagung akibat cekaman kekeringan. J. Tanah Tropika. 3 : 26-31.

Nursyamsi, D., Gusmaini, dan A. Wijaya. 2003. Serapan P tanah Inceptisols, Ultisols, Oxisols, dan Andisols serta kebutuhan pupuk P untuk beberapa tanaman pangan. Agric. Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 16 No. 2:103-114.

Rahayu, Y. S. dan Santoso, 1995. Pengaruh mikoriza vesikular arbuskular terhadap penyerapan dan distribusi unsur mangan (Mn) pada Capsicum annum L. danSolanum Tuberosum L. yang ditumbuhkan pada tanah Ultisol. Berkala penelitian PS-UGM, 9 (1c): 99-109.

Sastrahidayat, I. R., K. Wahidah dan Syehfani. 1999. Pengaruh Mikoriza Vesikula Arbuskula terhadap Peningkatan enzim fosfatase, beberapa asam organik dan pertumbuhan kapas (Gossypium hirsutum L.) pada vertisol dan alfisol. Agrivita. 21 (1): 10-19.

Setiadi, Y. 1989. Pemanfaatan Mikro Organisme Dalam Kehutanan. Bogor:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

Siswin, R M., Mulyati, Lolita, E.S, tt. Peranan Kascing dan Inokulasi Jamur Mikoriza terhadap Serapan Hara Tanaman Jagung. Mataram: Universitas Mataram. 16 hal.

Simanungkalit, R.D.M., Didi, A.S., Rasti, S., Diah, S., Wiwik, H. 2006. Pupuk Organikdan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Suciatmih. 1996. Bagaimana Jamur Mikoriza Vesikular-arbuskular meningkatkan ketersediaan dan Pengambilan Fosfor. Warta Biotek, tahun X, No.4. Hlm.4-7.

Suarta. I. N. 2004. Pengaruh Dosis Mikoriza dan beberapa varietas kopi robusta terhadap pertumbuhan batang bawah bibit kopi di desa satra, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Surnamo, R., Surnarno dan Ono Sutrisno. 1976. Laporan Tahunan Kacang-kacangan 1975. Sub Proyek Pemuliaan. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor. Stensilan.

Talanca, A.H., Soenartiningsih, S. Rahamma, dan W. Wakman. 2001. Penggunaan Jamur Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) untuk Pengendalian Penyakit Hawar Upih Daun Jagung (Rhizoctonia solani). Risalah Penelitian Jagung dan Serealia Badan Litbang Pertanian. Vol. 5. hlm. 47-52.

Talanca, A.H., dan A.M. Adnan. 2005. Mikoriza dan Manfaatnya pada Tanaman. Prosiding Perhimpunan Entomologi dan Fitopatologi Indonesia. Hlm.311-315.

Downloads

Published

2012-06-01 — Updated on 2020-07-22

Versions

Issue

Section

Articles