MAKNA SYAIR LAGU PADA TARIAN GAWI DALAM UPACARA SYUKURAN PANEN DI DESA NDUARIA KECAMATAN KELIMUTU KABUPATEN ENDE
DOI:
https://doi.org/10.37478/sajaratun.v7i1.1958Abstract
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa makna syair lagu pada tarian Gawi dalam upacara syukuran panen di desa Nduaria Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui makna syair lagu pada tarian Gawi dalam upacara syukuran panen di desa Nduaria Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende. Teori yang digunakan adalah teori estetika yang dikemukakan oleh Sutrisino menjelaskan bahwa melalui tubuh dengan geraknya, termasuk mulut yang berucap atau gerak tangan dan kaki, manusia mengungkapkan siapa dia “sejatinya” siapa dirinya. Melalui tubuh yang berekspresi entah lewat mulut atau tangan yang berkarya, manusia mau menampilkan kehendaknya, pikirannya dan rasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian Gawi sangat berarti bagi masyarakat desa Nduaria karena mengandung pesan-pesan moral yang membawa dampak perubahan tingkah masyarakat desa Nduaria itu sendiri. Syair lagu pada tarian Gawi bermakna religius, makna persatuan, makna sosiologis, makna kebersamaan, makna pengharapan akan keberhasilan. Peneliti menyimpulkan bahwa tarian Gawi merupakan suatu rangkaian dari upacara syukuran panen yang dilaksanakan setiap tahun dalam bulan Oktober. Dalam syair lagu pada tarian Gawi ini menggambarkan tentang kisah nenek moyang yang sedang memanen padi di ladang dengan cara tradisional.
Downloads
Keywords:
Makna, Syair lagu tarian Gawi, Masyarakat desa NduariaReferences
Djaren Saragih, 1994.Hukumadat Indonesia, Bandung, TaristoEdisi III.
Jurahman, dkk. 2014. Pengantar Ilmu Sosialdan Budaya Dasar.Salatiga: Widya Sari Press.
Koentjaraningrat, 1979. Pengantar Antropologi. Jakarta: PD AksaraCetakan
Nasution, 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung Taristo.
Pujiwijaya, 2010.Seni Tradisional, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan
Saragih, Nangkir. 1994. Pendidikan senitari. Jakarta:Erlangga.