DUA BAPU KEPERCAYAAN KEPADA ROH NENEK MOYANG DENGAN PEMBERIAN SESAJIAN PADA UPACARA ADAT DI DESA SOKORIA KECAMATAN NDONA TIMUR KABUPATEN ENDE

Authors

  • Rosdiana Deno Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Yosef Tomi Roe Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Samingan Samingan Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v7i1.1961

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana  wujud ritual Du’a Bapu bagi penghormatan pada Du’a Ngg’e yang dilaksanakan didalam rumah adat Sa’o Nggua terhadap masyarakat adat di Desa Sokoria.Tujuan dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Untuk mengetahui wujud ritual Du’a Bapu bagi penghormatan pada Du’a Nga’e yang dilaksanakan didalam rumah adat Sa’o Nggua terhadap masyarakat adat Desa Sokoria. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data digunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa  pola penerapan Du’a Bapu sebagai wujud penghormatan bagi Du’a Ngga’e  pada masyarakat adat Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende merupakan wujud kepercayaan masyarakat kepada roh nenek moyang yang telah meninggal dunia pada jaman dulu. Du’a Bapu memiliki makna sebagai tempat peletakan sesajian bagi arwah atau roh nenek moyang yang telah meninggal dunia. Tua adat berkuasa atas seluruh wilayah kekuasaan atas tanah ulayat, pemimpin seremonial adat, serta menyelesaikan segala persoalan  yang melanggar hukum adat  dan nilai adat istiadat. Masyarakat merupakan tokoh panutan dan sebagai sandaran hidup bagi semua masyarakat adat seperti fai walu ana kalo. Peneliti menyimpulkan disimpulkan bahwa Du’a Bapu yaitu roh nenek moyang yang dipercaya oleh masyarakat Sokoria sebagai tempat tinggal para leluhur sehingga Du’a Bapu ini di jaga dan dianggap sangat sakral. 

 

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Du'a Bapu, Kepercayaan kepada roh nenek moyang

References

Arnd, Paul. SVD. 2002. Du’a Nggae. Wujud Tertinggi Dan Upacara Keagamaan Di Wilayah Lio (Flores Tengah) Penerjemah:Yosef Smeets, SVD dan Kletus Pale. Seni Etnologi Candraditya no. 2 maumere. Puslit candraditya.

Daeng, Hans. 2004. Antropologi Budaya.Ende, Nusa Indah.

Koentjaranigrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Mbete, Meko Aron, dkk. 2006. Khazanah Budaya Lio-Ende. Pusataka Larasan. Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten ende.

Moleong, L.J. 2011.Metode Penelitian Kualitatif. Badung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2013. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sumber Jurnal

Eka Kurnia Firmansyah. (2017) “Sistem Religi Dan Kepercayaan Masyarakat Kampung Adat Kuta”. Jurnal Pengapdian Kepada Masyarakat, Volume1, Nomor 4 2017.

Zulkifi H. Achmad. (2017) “Kosmonologi Ruang Vertikal Dan Horisontal Pada Rumah Tradisional (Sao) Desa Adat Saga”. Jurnal Teknik Arsitektur Arteks, Volume. 1, Nomor 2 2017.

Downloads

Published

2024-03-20

How to Cite

Deno, R., Roe, Y. T. ., & Samingan, S. (2024). DUA BAPU KEPERCAYAAN KEPADA ROH NENEK MOYANG DENGAN PEMBERIAN SESAJIAN PADA UPACARA ADAT DI DESA SOKORIA KECAMATAN NDONA TIMUR KABUPATEN ENDE. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 7(1), 77-89. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v7i1.1961