MOTIF ANAK PUTUS SEKOLAH YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL (STUDI KASUS) DI KELURAHAN EKASAPTA KECAMATAN LARANTUKA KABUPATEN FLORES TIMUR

Authors

  • Suryani Tajriah Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Maria Gorety Djandon Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Hasti Sulaiman Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v7i2.2413

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) Apakah yang menyebabkan anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal? 2) Apakah dampak negatif yang menyebabkan anak putus sekolah yang bekerja pada sktor informal? 3) Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal 2) untuk mengetahui dampak negatif yang menyebabkan anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal, 3) untuk mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah anak putus sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data 3) penyajian data, 4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: faktor penyebab anak berhenti sekolah adalah rendahnya SDM, kurangnya motivasi, minat yang rendah, lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat serta kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Penyebab anak meninggalkan bangku sekolah adalah kesadaran pendidikan, ekonomi yang rendah, sehingga anak-anak rela meninggalkan bangku sekolah guna membantu perekonomian keluarga dengan mencari pekerjaan sebagai sopir angkot, kenek, nelayan, penjual ikan bahkan ada yang merantau di luar negeri. Dampak anak putus sekolah yaitu dampak negatif seperti mabuk-mabukan, mencuri, bermain judi, duduk nongkrong seharian, membuat keributan bahkan menikah di usia sekolah. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kelurahan Ekasapta yaitu sosialisasi antara anak dan orang tua tentang pentingnya pendidikan serta mengadakan sekolah paket A. Sedangkan dari pihak sekolah SDN Kampung Baru sudah mengadakan program bimbingan prestasi serta mengadakan sosialisasi yang dilakukan oleh guru-guru SDN Kampung Baru di Kelurahan Ekasapta saat proses belajar mengajar serta saat ceramah ataupun setelah upacara bendera.

 

 

 

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Faktor, Anak, Putus sekolah

References

Ahmad Tanzeh. (2009). Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Damsar. (2012). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Fitria Nur Itsnaini. (2015). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Sekolah dasar Kota Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Managemen Pendidikan. Universitas Negeri. Yogyakarta.

Fivi Elfira Zulfikar. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pekerja Anak Dibawah Umur Pada Sektor Informal di Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Ilmu Ekonomi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Heider Fritz. (1958). The Psychologi Of Interpersonal Relations. New York: Woilley.

K. Yin, Ribert. (2013). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Made Pidarta. (2007). Lintasan Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nurul Fauzi & Yurni Susanti. (2018). “Studi Tentang Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kenagarian Air Manggis Kecamatan Lubuk Sikaping”. Ada pada Jurnal Buana Vol.2. No. 3 Maret. Hlm.818.

Rahmad, M. Dkk. (2016). “Perilaku Sosial Anak Putus Sekolah”. Ada Pada Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi. Vol.4. No.3 Maret. Hlm.818.

Tressia Liani & Junierissa Marpaung. (2019). “Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah”. Ada Pada Jurnal Cahaya Pendidikan. Vol.5. No.02 Desember. Hlm.13-24.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang No 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.

Sanapian, Faisol. (1999). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar Aplikasi. Malang: IKIP.

Wahyudi. (2008). Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: CV IPA Abong.

Downloads

Published

2024-03-20

How to Cite

Tajriah, S., Djandon, M. G., & Sulaiman, H. (2024). MOTIF ANAK PUTUS SEKOLAH YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL (STUDI KASUS) DI KELURAHAN EKASAPTA KECAMATAN LARANTUKA KABUPATEN FLORES TIMUR. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 7(2), 58-74. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v7i2.2413