PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN IKAT MOTIF KULIT ULAR (ULA KULIKENG) SEBAGAI PENJAGA NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR

Authors

  • Yohana Seku Abe Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Samingan Samingan Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Fatma Wati Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i1.2848

Abstract

kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)?, 2). Bagaimana proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? dan 3). Nilai-nilai kearifan lokal mana saja yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? Tujuan yang mau dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng), untuk mengetahui proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) dan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) di Desa Lewokluok. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian lapangan memperlihatkan bahwa upaya kaum perempuan dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut:1). Membentuk kelompok tenun ikat. 2). Memperkenalkan tenun ikat pada festival budaya. 3). Sanggar tenun ikat dalam keluarga. 4). Pendidikan di sekolah dalam pelajaran mulok. Setelah itu proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Pelepasan biji kapas dari kapas. 2). Penghalusan atau pelemasan kapas. 3). Penggulungan kapas. 4). Memintal kapas. 5). Menggulung benang. 6). Merentangkan benang. 7). Mengikat benang untuk menentukan motif. 8). Pencelupan benang ke pewarna. 9). Menjemur benang yang sudah diwarnai. 10). Membuka ikatan motif. 11). Menggelar benang untuk menyusun dan merapikan motif. 12). Menenun. 13). Menggabungkan kedua sisi kain. 14). Pemasangan siput kecil sebagai hiasan. 15). Hasil. Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Nilai sosial. 2). Nilai budaya. 3). Nilai ekonomi. 4). Nilai agama. 5). Nilai estetika. 

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Perempuan, Tenun ikat, Motif kulit ular, Nilai kearifan sosial

References

Ambarwati, Maylindra. 2012. Studi Kerajinan Tenun Ikat Sarung Goyor Bapak Sudarto. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Antarsasi, Nur Suci. 2021. “Peran Kain Tenun Sade Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Dusun Sade”. Ada pada Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 20, No. 3.

Azizah. 2016. Kajian Tenun Ikat Sarung Goyor Tegal.Jakarta: Universitas Negeri.

Elvida, Maria Nona. 2015. “Pembuatan Kain Tenun Ikat Maumere Di Desa Wololora”. Kabupaten Sikka: Ada pada Jurnal Holistik, Tahun Vlll No. 16.

Fitrah dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.

Sari, Erna. 2022. Peran Perempuan Untuk Meningkatkan Inovasi Dan Kreatifitas Dalam Mengembangkan Kerajinan Tenun Di Desa Sade Kabupaten Lombok Tengah. Mataram: Muhammadiyah.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moleong, L. J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Prayatna, Dedi. 2020. Analisa Makna Pada Estetika Kain Tenun Gotia. Denpasar: Bali

Sibrani, Robert. 2014. Kearifan Lokal Gotong Royong Pada Upacara Adat Etnik Batak Toba. Sumatera Utara: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: CV Alfabeta.

Summadmadja, Nursid. 2000. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya Dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Widiyastuti, Retno. 2020. Persamaan Di Dalam Perbedaan Budaya. Semarang: CV. Alprin Finishing.

https://bulir.id/menilik-konsep.religius-dan-moral-dalam-motif-tenun-ikatt-kabupaten-sikka/.

Downloads

Published

2024-03-20

How to Cite

Seku Abe, Y., Samingan, S., & Wati, F. (2024). PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN IKAT MOTIF KULIT ULAR (ULA KULIKENG) SEBAGAI PENJAGA NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 8(1), 32-47. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i1.2848