TENUN IKAT MOTIF BURUNG SESE WE’OR DI DESA WATUGONG KECAMATAN ALOK TIMUR KABUPATEN SIKKA

Authors

  • Maria Nurak Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Nong Hoban Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Damianus R. Sumbi Wasa Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i1.2893

Abstract

Rumusan masalah dalam tulisan ini sebagai berikut (1) Bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka? (2) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka ? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik dan instrument penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian (1) menunjukan Proses Pembuatan Tenun Ikat Motif Burung Sese We’or  sebagai berikut (a) Alat dan bahan dasar pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or Peralatan tenun ikat Kabupaten Sikka pada dasarnya terbuat dari kayu dan bambu. (b) Pembuatan tenun ikat motif burung sese we’or Proses produksi kain tenun ika dt Desa Watugong sebenarnya cukup sederhana, asalkan tersedia bahan baku utama yaitu benang dan pewarna, bahkan cara pembuatanya juga sangat sederhana karena hanya memerlukan keterampilan tangan dan ketekunan. Tahap pertama yaitu penggulungan benang, tahap kedua pembuatan motif, tahap ketiga pewarnaan benang, tahap keempat proses tenun. (2) Nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese weor di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka  sebagai berikut (a) nilai budaya tenun ikat motif burung sese we’or digunakan untuk urusan adat baik adat perkawinan atau saat keluargga mengalami kedukaan (b) nilai history tenun ikat motif burung sese we’or tenun ikat yang hidup dan berkembang sampai sekarang diterima dari leluhur terdahulu. Leluhur telah mengatakan kepada kaum perempuan ata dua naha loru rana artinya kaum perempuan harus pandai tenun dan merajut.(c) nilai estetika tenun ikat motif burung sese we’or bisa digunakan untuk kegiatan fashion show dengan tujuan agar berbagai wilaya bisa melihat keunikan dan keindahan motif tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Tenun ikat, Motif burung Sese We'or

References

Bakar, Naufal. M. Zharif. 2012. Mengenal Budaya Nusantra. Bandung: Usaha Jaya Permata.

Bandudu J.S. 2010 . Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Budiyono.2008. Karya Tekstil Untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekola Menengah Kejuruhan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Pendidikan Nasional.

Demu Yoseph Tua. 2016. Mutiara-Mutiara Budaya Ngada Yang Brceceran Dalam Proses Pembangunan Masyarakat Dan Gereja. P. Pius Kila, SVD: Surabaya

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, 2006. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: CV Rajawali

Thomas Aquinus. 2016. “Keindahan Estetika Karya Seni” Fakultas Filsafat, Program Studi Ilmu Filsafat.

Sumber Jurnal

Maria Nona Elvida 2015. Pembuatan Kain Tenun Ikat Maumere Desa Wololora Kecamatan Lela Kabupaten Sikka. Dalam Jurnal Holistik Tahun VIII Nomor 16

Daniel Fernandes Dkk 2018. Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tenun Ikat Sikka Sebagai Basis Potensi Ekonomi Kearifan Perempuan Sikka. Dalam Jurnal Prosiding Doctor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah Vol.1

Sumber Skripsi

Sony Sayputra 2019. Sarung Deko (Tenun Ikat) Di Maumere Nusa Tenggara Timur

Sumber Internet

Ariani, Novi 2020. Fungsi Kain Tenun NTT. .Retrived (Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Kain-Tenun-Ntt) Diakses Tanggal 07-11-2020.

Downloads

Published

2024-03-20

How to Cite

Nurak, M., Hoban, N., & Wasa, D. R. S. (2024). TENUN IKAT MOTIF BURUNG SESE WE’OR DI DESA WATUGONG KECAMATAN ALOK TIMUR KABUPATEN SIKKA. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 8(1), 128-144. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i1.2893