RITUAL ADAT MBAMA DI DESA WOLOSOKO KECAMATAN WOLOWARU KABUPATEN ENDE

Authors

  • Alan Rusli Priatma Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Anita Anita Pendidikan Sejarah Universitas Flores
  • Karolus Charlaes Bego Pendidikan Sejarah Universitas Flores

DOI:

https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i2.3627

Abstract

Abstrak

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini  adalah 1) Bagaimana Proses Berlangsungnya Ritual Adat Mbama?  2) Apa Fungsi Ritual Adat Mbama? 3)  Apa Makna Dari Ritual Adat Mbama.  Penelitian  Ini Bertujuan  Untuk :1)  Untuk Mengetahui Peroses Berlangsungnya Ritual Adat Mbama ? 2) Untuk Mengetahui Fungsi Dari Ritual Adat Mbama  ? 3) Untuk Mengetahui Makna Dari Ritual Adat Mbama?Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik Instrumen Pengumpulan Data yang digunakan yaitu 1) Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi  2)Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  1 ) Reduksi Data ?  2) Penyajian  Data? 3) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: Persiapan  untuk menyukseskan sebuah Ritual adat mbama sangat  penting karena jika dipersipakan dengan baik sesuai dengan tata cara yang diwariskan oleh leluhur, maka ritual tersebut akan berjalan dengan baik dan apa yang dimohonkan akan diterima. Pada tahap persiapan telah disebutkan bahwa proses berlangsungnya ritual adat Mbama setelah upacara Ka Are Sewa Jala baru dimulai memasak nasi untuk Mbama. Ritual Ka Are Sewa Jala itu,  khusus dilakukan oleh Mosalaki bertujuan untuk memohon para leluhur agar mereka menghalangi datangnya roh-roh penggangu, sehingga kegiatan Mbama akan berlangsung aman, nyaman, dan meriah.Fungsi ritual adat Mbama merupakan pelaksanaan upacara adat berkaitan dengan pemujaan kepada para leluhur, roh atau nenek moyang untuk meminta hasil panen yang diperoleh lebih berlimpah.Fungsi upacara adat Mbama mampu membangkitkan emosi keagamaan, menciptakan rasa aman serta mempersatukan masyarakat dalam satu rumpun kekeluargaan. Makna upacara adat Mbama usaha manusia untuk dapat berhubungan dengan arwah para leluhur, juga merupakan perwujudan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri secara aktif terhadap alam atau lingkungan sekitar.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Keywords:

Ritual, Adat, Mbama

References

Arikunto, Suharmini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Dhavamony, Mariasusai. (1995). Fenomenologi Agama. Diterjemahkan oleh Kelompok Studi Agama Driyakora. Yogyakarta: Kanisius.

Koentjaraningrat. (1972). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Yogyakarta: Dian Pustaka.

Meko Mbete Aron dkk. (2008). Nggua Bapu, Yogyakata. Pustaka Larasan.

Miles & Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

________________. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

________________. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Moleong, J. Lexy. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung. CV Remaja.

_______________. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung. CV Remaja.

Nurmi Ali. (2020). Makna Upacara Adat Ala Baloe (Makan Baru Padi) Kampung Bapolala Di Kabupaten Alor Suatu Histiroris Terhadap Tradisi Masyarakat.

Nurlin, Ibrahim. (2009). Hukum dan Sanksi Adat Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana. Malang: Setara Press.

Reijntjes, Coes. (2006). Pertanian Masa Depan Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Yogyakarta: Kanisius.

Sancez, P. A. 1993. Sifat dan Pengelolahaan Tanah Tropika.Jilid 2. Terjemahan Amir Hamzah Dari Properties and Manajement Of Soil In The Tropics. ITB. Bandung. 273 hal.

Soekanto, Soejono. (2011). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitihan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri.(1980). Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia

Wolf, Errick R. (1983). Petani: Suatu Tinjauan Antropologi. Jakarta:YIIS.

Agnesia Hartini. (2019). “Warisan kearifan lokal dalam Tradisi Naik Jurong Pada Suku Dayak Mulang Di Kabupaten Sekadau”. Ada pada Jurnal PEKAN Vol. 4 No. 2 Edisi November. Hlm. 113-120. Di akses tanggal 14 Juli 2021.

Novi Triana Habsari.(2017). “Peran Perempuan Dayak Kanayatn Dalam Tradisi Upacara Naik Dango (Studi di Desa Padang Pio Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat).Ada pada Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya Vol. 7 No. 1.Januari.Hlm.104-105.Di akses tanggal 19 Juli 2021.

Wiwid Nurlayni. (2017). Upacara Sedekah Bumi Dalam Persektip Pendidikan Islam Studi pada Fakultas Ilmu Tarbyah dan Keguruan. Skripsi.Universitas Islam Negeri Walisongo.Di akses tanggal 27 Juli 2021

Downloads

Published

2024-07-31

How to Cite

Priatma, A. R., Anita, A., & Bego, K. C. (2024). RITUAL ADAT MBAMA DI DESA WOLOSOKO KECAMATAN WOLOWARU KABUPATEN ENDE. Sajaratun: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 8(2), 101-121. https://doi.org/10.37478/sajaratun.v8i2.3627