MASYARAKAT MUSLIM KAMBOJA PASCA REZIM KHMER MERAH (1979-1980) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH
DOI:
https://doi.org/10.37478/sajaratun.v9i1.4315Abstract
Komunitas Muslim di Kamboja mempunyai sejarah yang sulit. Setelah rezim Sihanouk jatuh, kekuasaan Kamboja direbut oleh kediktatoran Khmer Merah yang berideologi komunis. Peraturan baru pemerintahan Khmer Merah membahayakan kemampuan komunitas Muslim Kamboja untuk hidup normal. Mereka mengadopsi teknik baru yang secara efektif mengisolasi minoritas Muslim Kamboja pada saat itu. Tindakan rezim Khmer Merah memicu kemarahan di kalangan Muslim Kamboja. Kekejaman Khmer Merah terhadap Muslim Kamboja akhirnya berujung pada pemberontakan dan gerakan sosial. Muslim Kamboja bangkit pada tahun 1975 sebagai protes atas taktik opresif Khmer Merah. Namun pemberontakan tersebut dengan cepat dapat dipadamkan karena tidak mendapat simpati dari pihak lain. Khmer Merah menghancurkan pemukiman Muslim yang ada dan memandang Muslim Kamboja sebagai musuh internal. Khmer Merah memantau setiap pergerakan umat Islam di Kaboja, sehingga memperburuk depresi mereka. Hingga pertengahan Juli 1978, terjadi pemberontakan dahsyat melawan rezim Khmer Merah.