EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL CITA RASA MAKANAN KHAS KULINER UWI NDOTA ADAT SUKU KOTO DI DESA WAJO KECAMATAN KEO TENGAH KABUPATEN NAGEKEO
DOI:
https://doi.org/10.37478/sajaratun.v9i2.5268Abstract
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana eksistensi tradisi uwi ndota sebagai kearifan lokal masyarakat Suku Koto?. (2) Bagaimanakah cita rasa makanan khas uwi ndota masyarakat Suku Koto?. (3) Apasajakah nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi uwi ndota masyarakat Suku Koto?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan; (1) Memberikan gambaran dari pelaksanaan tradisi uwi ndota sebagai kearifan lokal masyarakat Suku Koto. (2) Mengetahui cita rasa makanan khas uwi ndota masyarakat Suku Koto. (3) Menjelaskan nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi uwi ndota masyarakat Suku Koto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek dalam penelitian ini seluruh masyarakat kampung Wajo yang melaksanakan kegiatan adat uwi ndota. Teknik pengumpulan data di lakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman, dengan komponenya, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa 1) Eksistensi yang tetap dipertahankan oleh masyarakat suku Koto yaitu: a) uwi ndota menjadi makanan khas tradisional yang kemunculannya dari jaman leluhur yang terus dipertahankan sampai sekarang; b) uwi ndota keberadaanya sampai sekarang yang menjadi simbol atau icon dan makanan tersebut disajikan sesajian untuk leluhur. 2) Cita rasa uwi ndota yaitu: a) uwi ndota mempunyai ciri khas aroma atau bau yaitu memiliki cita rasa yang enak dan wangi; b) uwi ndota merupakan makanan yang sangat disukai oleh semua kalangan dengan cita rasa yang nikmat dan enak karena dipadukan dengan rasa daging. 3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi uwi ndota yaitu: a) nilai religius, kegiatan masyarakat yang meyakini terhadap kekuasaan tertinggi yang dikenal dengan sebutan “dewa reta ngga’e rade” dan “embu kajo sipo ri’a sagho modo kami” yang meyakini Tuhan kekuasaan tertinggi serta leluhur yang selalu menjaga kami; b) nilai sosial budaya, berkaitan dengan tradisi uwi ndota yakni kerjasama atau gotong royong yang menjadi tulang punggung dalam berkehidupan; c) nilai historis, sebagai peristiwa berulang yang diwariskan oleh leluhur sejalan dengan kepercayaan yang dilestarikan oleh generasi penerusnya.
Downloads
Keywords:
Eksistensi, Cita rasa, Uwi ndotaReferences
Aminuddin. 2010.Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Aulia, T. O. S., & Dharmawan, A. H. (2010). Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Kampung Kuta. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia 4, No.3, 345-355. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Bakker, Anton. 2018. Filsafat Sejarah. Yogyakarta: Thafa Media.
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Prenada Media Grup.
Pornpimon, C. dkk. 2014. Strategy challenges the local wisdom applications sustainability in schools, in: Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol. 112.
Haryanto, J. T. (2014). Kearifan Lokal Pendukung Kerukunan Beragama pada Komuntias Tengger Malang Jatim. Jurnal Analisa, 21(2).
Ibrahim, Anis. 2016. Hukum Admistrasi Pemerintahan Daerah. Malang: Setara Pers.
Irwansyah. (2016). Eksistensi Komunitas Waria di Tengah Perkembangan Media Informasi (Facebook) di Kota Palembang. Skripsi Jurusan Jurnalistik. Palembang: Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang.
Japar, M., Syarifa, S., & Fadhillah, D. N. 2020. Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal. Jawa Timur: Jaka Media Publishing.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mangundjaya, W. L. 2019. Kearifan Lokal, Budaya, Dan Pemimpin Perubahan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Meinarno, E. A. 2011. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat. Jakarta: Salemba Humaika.
Meylva Anggraeni Candra, Orisa Valencia Enjeladinata, Muhammad Rizky Widana. (2023). Eksistensi Makanan Tradisional Di Tengah Gempuran Makanan Korea. Jurnal Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya 2023. ISSN 1234-5678 Online.
Mufid, Muhamad. 2015. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Nadlir. 2014.Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Nasiwan dan Cholisin. 2012. Dasar Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Rapanna, P. 2016. Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi. Sulawesi Selatan: Sah Media.
Sartini, S. (2014). Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat. Jilid, 37, Nomor 2.
Sary Eva Yanti. (2015). Eksistensi Radio Repubik Indonesia (RRI) Palembang pada Era Media Online. Skripsi Jurusan Jurnalistik. Palembang: Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang.
Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugeng Nugroho Hadi. (2016). Analisis Pengaruh Cita Rasa, Label Halal dan Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Beli Konsumen pada Produk Olahan Tuna Inggil Pacitan Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 15
Sumarmi dan Amiruddin. 2014. Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Aditya Medai Publishing.
Soerjono Soekanto. 2013.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Syarifuddin, Dinda Afrilla, Fadila. (2022). Eksistensi Kuliner Pempek Sebagai Icon Kota Palembang (Studi Sejarah Dan Budaya). Jurnal Rihlah Vol. 10 No. 02 Juli-Desember 2022.
Wagiran. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan Karakter 3. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wahyudi, A. 2014. Implementasi Sekolah Berbasi Kearifan Lokal di SD Negeri Sendangsari Pajangan. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Wibowo, A. G. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.